Search for:
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Inilah 5 Cara Mengatasi Gusi Bengkak

Cara Mengatasi Gusi Bengkak – Apakah Anda pernah mengalami gusi bengkak? Hal ini tentu akan sangat mengganggu, mulai dari saat makan bahkan hingga tidur. Oleh karena itu, agar Anda tidak terganggu oleh persoalan gusi bengkak, Anda perlu mengetahui hal-hal penting tentang gusi bengkak, penyebab gusi bengkak dan cara mengatasinya. Gusi link sbobet atau gingiva merupakan bagian tubuh yang terletak di dalam mulut yang terdiri atas jaringan mukosa yang menutupi tulang alveolar di dalam rongga mulut. Gusi memiliki warna merah muda yang menandakan adanya pembuluh darah di baliknya.

Berkumur Menggunakan Air Garam

Cara alami mengobati gusi bengkak yang pertama adalah dengan berkumur menggunakan air garam. Tidak hanya sebagai obat radang tenggorokan alami, berkumur menggunakan air garam diketahui mampu meredakan rasa nyeri yang timbul ketika gusi membengkak. Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, air garam ini mengandung senyawa anti radang yang dapat meredakan pembengkakan pada gusi. Selain itu, air garam juga memiliki kandungan antiseptik sehingga mampu mencegah terjadinya pertumbuhan bakteri penyebab infeksi dari gusi bengkak. Untuk melakukannya, Anda dapat menyiapkan satu sendok teh garam yang kemudian dilarutkan dalam segelas air hangat. Setelah itu, berkumurlah menggunakan larutan air garam tersebut selama 30 detik. Anda bisa berkumur dengan air garam ini sebanyak 3 kali dalam sehari.

Berkumur Dengan Air Lemon

Cara alami lainnya untuk mengobati gusi bengkak yang bisa kamu coba di rumah adalah dengan menggunakan air lemon. Buah ini mengandung asam yang berguna sebagai alkali alami untuk menyeimbangkan kadar pH di dalam mulut. Caranya mudah, cukup peras satu buah lemon dan campurkan dengan segelas air hangat. Kemudian, berkumurlah dengan air lemon tersebut. Lakukan cara ini sebanyak 3 kali sehari.

Mengoleskan Bubuk Kunyit Pada Gusi Yang Bengkak

Selain berkumur menggunakan air garam, Anda juga dapat mengoleskan bubuk kunyit di area gusi yang membengkak untuk mengatasinya. Kunyit merupakan salah satu jenis rempah yang bersifat antiinflamasi, sehingga pembengkakkan pada gusi bisa mereda menggunakan bahan tersebut. Anda dapat melarutkan bubuk kunyit tersebut menggunakan air hangat terlebih dahulu. Agar lebih optimal, Anda sebaiknya melarutkan bubuk kunyit hanya sampai menjadi pasta/adonan kental. Setelah itu, adonan bubuk kunyit tersebut dapat dioleskan pada area gusi bengkak dan diamkan selama kurang lebih 10 menit.

Baca Juga : 4 Tips Menjaga Kesehatan Gigi

Teh celup

Siapkan sekantong teh segar dan rendam dalam air mendidih hingga 5 menit, seperti saat kamu membuat teh. Saat kantong teh tersebut sudah agak dingin, tempelkan langsung ke gusi yang bengkak kurang lebih selama 5 menit. Cara alami ini cukup efektif untuk mengobati masalah mulut dan gigi tersebut. Cobalah pilih teh dengan kandungan zat tanin yang tinggi, seperti teh hitam dan teh hijau. Alternatif lucky neko slot lainnya adalah dengan memilih teh yang mengandung ramuan anti-inflamasi, seperti jahe dan chamomile. Ramuan anti-inflamasi tersebut bermanfaat untuk menenangkan gusi yang membengkak. Selain itu, kandungan tanin pada teh dapat menyerap apa pun yang menyebabkan iritasi pada gusi.

Berkumur Menggunakan Sari Daun Jambu Biji

Berkumur menggunakan sari daun jambu biji juga menjadi cara alami mengobati gusi bengkak berikutnya. Sari daun jambu biji ini memiliki senyawa antimikroba sehingga mampu membunuh bakteri yang memicu terjadinya infeksi pada gusi bengkak. Sari daun jambu biji ini bisa Anda dapatkan dengan merebus 6 sampai 7 lembar daun jambu biji pada air yang didihkan pada api kecil selama 10 menit. Setelah itu, Anda dapat menuangkan sari daun jambu biji tersebut ke dalam gelas dan tunggu hingga larutan menjadi dingin. Apabila sudah dingin, berkumurlah menggunakan sari daun jambu biji tersebut selama 30 detik. Anda dapat melakukannya sebanyak 3 kali dalam sehari.

4 Tips Menjaga Kesehatan Gigi

4 Tips Menjaga Kesehatan Gigi

4 Tips Menjaga Kesehatan Gigi – Lingkungan mulut yang kotor, asam, dan lembap, bisa mempermudah pertumbuhan bakteri mulut penyebab penyakit. Tak hanya pada mulut, bakteri ini bisa masuk ke aliran darah dan menuju organ tubuh lainnya. Salah satu bakteri berbahaya yang dapat menyebar dan memicu gangguan pada organ tubuh ialah Porphyromonas gingivalis (Pg). Bakteri ini diketahui menyebabkan masalah gusi.

Sebuah studi dalam jurnal Science Advances (2019) menemukan slot bet 100 bahwa jumlah bakteri Pg di dalam otak pengidap Alzheimer lebih tinggi ketimbang otak orang yang sehat. Oleh sebab itu, Anda harus senantiasa menerapkan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui kebiasaan sehari-hari seperti berikut.

Gunakan benang gigi

Apabila Anda tidak sempat menyikat gigi sehabis makan, Anda bisa mencegah terjadinya sakit gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss). Kebiasaan menggunakan benang gigi akan membantu membersihkan partikel makanan serta plak gigi yang tersangkut pada sela-sela gigi setelah Anda makan. Dibandingkan dengan bulu sikat gigi, slot thailand gacor penggunaan benang gigi lebih mampu membersihkan kotoran yang menumpuk pada area yang sulit dijangkau.

Berkumur dengan obat kumur

Selain mengusir bau mulut, obat kumur bisa Anda andalkan untuk mencegah sakit gigi. Obat kumur membantu mengontrol pertumbuhan bakteri pada gigi dan mulut.Jika tidak memiliki obat kumur, Anda juga bisa menggunakan cara alami untuk menjaga kesehatan gigi, salah satunya berkumur dengan larutan air garam.Peneliti dari Oral Health Sciences Centre, India, menemukan bahwa penggunaan larutan garam sama efektifnya dengan chlorhexidine untuk mencegah peradangan setelah operasi gigi dan mulut.

Menyikat gigi secara rutin

Dikutip dari Mayo Clinic, Anda sebaiknya rutin menyikat gigi dua kali sehari, yakni pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Menyikat gigi pada waktu-waktu tersebut membantu membersihkan sisa makanan serta plak yang mengandung bakteri di dalamnya. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk membersihkan lidah. Hal ini berguna untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada lidah sehingga kesehatan gigi dan mulut terjaga secara utuh.

Jangan menyikat gigi terlalu keras

Tujuan utama menyikat gigi ialah menghilangkan plak gigi. Namun, bila Anda rolet online melakukannya terlalu keras, hal ini malah bisa mengikis enamel sehingga membuat gigi jadi lebih sensitif. Di samping itu, cara sikat gigi yang tidak benar juga bisa membuat plak gigi malah menumpuk dan mengeras. Lama-kelamaan, ini bisa menyebabkan radang gusi (gingivitis). Teknik menyikat gigi yang benar harus Anda lakukan secara lembut. Lakukan juga gerakan memutar dan memijat gigi selama sekitar dua menit.

Masalah Kesehatan yang Sering di Alami Balita

Masalah Kesehatan yang Sering di Alami Balita – Berbagai masalah kesehatan bayi, seperti demam dan sembelit, dapat membuat anak rewel dan orang tua panik. Cobalah untuk tidak khawatir berlebihan karena ada penanganan awal link slot gacor yang bisa di lakukan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan bayi. Sebagai orang tua, Bunda tentu merasa khawatir dan risau saat Si Kecil tampak rewel atau menangis tanpa henti. Pasalnya, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa Si Kecil sedang sakit, terlebih jika di sertai berbagai gejala penyakit lainnya, seperti kulit terlihat pucat, demam, atau bahkan muntah. Sistem kekebalan tubuh bayi, terutama yang berusia di bawah 1 tahun, memang belum terbentuk sempurna. Hal inilah yang menyebabkan bayi lebih rentan jatuh sakit.

  • Diare

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada bayi selanjutnya adalah diare. Gangguan pencernaan ini dapat di sebabkan oleh beberapa hal, mulai dari infeksi virus, alergi makanan, hingga keracunan makanan yang terkontaminasi kuman. Diare pada bayi dapat di kenali dari tekstur tinja yang cair, berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan berbau sangat menyengat. Selain itu, diare juga dapat menyebabkan bayi mengalami dehidrasi.

  • Diaper rash

Ruam popok atau diaper rash juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami bayi, terutama jika popoknya jarang atau terlalu lama di ganti. Saat mengalami ruam popok, bayi akan tampak lebih rewel karena kulit di sekitar paha, selangkangan atau organ intimnya bisa menjadi iritasi, gatal, dan bentol-bentol.

  • Kolik

Kolik merupakan kondisi di mana bayi menangis hingga berjam-jam dan sulit di hentikan. Meski penyebabnya belum di ketahui secara pasti, kolik pada bayi di duga terjadi saat bayi merasa tidak nyaman, misalnya saat lapar, sulit mencerna makanan, atau berada di lingkungan yang terlalu panas maupun dingin.

  • Demam

Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan salah satu tanda bahwa sistem kekebalan tubuh bayi sedang aktif melawan infeksi bakteri atau virus penyebab penyakit. Penyakit ini juga bisa menjadi salah satu reaksi yang timbul setelah bayi mendapatkan imunisasi. Demam pada Si Kecil tetap perlu Bunda waspadai, ya, terutama bila di sertai beberapa gejala lain, seperti sulit bernapas, muntah, atau bahkan kejang.

  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA merupakan infeksi pada saluran pernapasan yang biasanya disertai gejala berupa batuk, pilek, hidung tersumbat, dan demam. Penyakit ini sangat mudah menular, terutama pada bayi dan anak-anak. Beberapa contoh ISPA adalah influenza, sinusitis, bronkiolitis, dan COVID-19.

ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun, kondisi ini tetap perlu diwaspadai, sebab pada kasus tertentu, misalnya COVID-19, ISPA dapat menyebabkan komplikasi lain yang berbahaya bagi bayi.

  • Sembelit

Sembelit pada bayi dapat di lihat dengan perut kembung, frekuensi buang air besar kurang dari 2 kali seminggu, kotoran yang kering dan keras, dan bayi yang terlihat kesakitan atau bahkan menangis saat buang air besar. Pada umumnya, sembelit pada bayi di sebabkan oleh konsumsi susu formula secara berlebihan, kurangnya asupan cairan tubuh, dan kebiasaan mengonsumsi makanan padat rendah serat.

  • Gigitan serangga

Tak hanya menimbulkan bentol kemerahan rtp pada kulit, gigitan nyamuk dan serangga juga menyebabkan rasa gatal. Meski Si Kecil belum dapat mengatakannya langsung kepada Bunda, rasa gatal ini tentu dapat membuat ia merasa tidak nyaman.