Kenali Apa itu Hernia, Ini Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya – Turun berok atau hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh keluar dan menonjol melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Kondisi ini menyebabkan perut terasa penuh dan nyeri yang dapat disertai dengan demam hingga muntah.
Sebagian besar kasus hernia tidak mengancam nyawa, namun tetap memerlukan penanganan medis karena tak bisa sembuh dengan sendirinya. Simak ulasan lengkap mengenai penyebab, gejala, hingga cara mengatasi hernia melalui artikel di bawah ini.
Apa itu Hernia?
Turun berok atau hernia adalah kondisi medis berupa keluarnya organ dalam tubuh melalui dinding otot atau jaringan di sekitarnya yang melemah. Umumnya, hernia terjadi pada perut dan pangkal paha.
Hernia perlu segera ditangani karena berisiko menyumbat aliran darah yang memicu kematian jaringan (gangrene). Kondisi tersebut dapat memperburuk kondisi pasien hingga menyebabkan kematian.
Baca Juga: 10 Makanan Sehat yang Baik Dikomsumsi untuk Jantung
Penyebab Hernia
Hernia dapat terjadi karena melemahnya dinding otot atau jaringan ikat di sekitar organ dalam tubuh. Adapun sejumlah faktor yang menyebabkan melemahnya jaringan ikat dan memicu penyakit hernia adalah sebagai berikut:
- Pertambahan usia.
- Pernah mengidap penyakit hernia.
- Mengangkat beban berat berlebih.
- Berat badan berlebih (obesitas).
- Sembelit kronis.
- Pernah menjalani operasi pada bagian perut.
- Batuk kronis. Kondisi ini biasanya dialami oleh seseorang yang memiliki kebiasaan merokok.
- Bayi yang lahir secara prematur atau memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).
Gejala Hernia
Secara umum, hernia pada tahap awal muncul tanpa gejala nyeri. Namun, bila mulai terdapat gangguan aliran darah akibat adanya organ yang terjepit, kondisi tersebut turut mengakibatkan rasa nyeri yang termasuk dalam kondisi darurat medis.
Di samping itu, gejala hernia cenderung beragam sesuai dengan bagian tubuh yang terdampak. Penjelasan lengkap dari gejala hernia adalah sebagai berikut:
1. Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis adalah jenis hernia yang sering kali dialami oleh pria. Hernia inguinalis ditandai dengan beberapa gejala berikut:
- Munculnya benjolan pada selangkangan. Namun, benjolan tersebut dapat menghilang saat sedang berbaring.
- Selangkangan terasa penuh, berat, dan panas.
- Nyeri dan bengkak pada skrotum atau kantong buah zakar pada pria.
2. Hernia Femoralis
Hernia femoralis merupakan jenis hernia yang terjadi ketika jaringan atau sebagian usus keluar menuju paha atas bagian dalam. Kondisi ini sering dialami oleh wanita dengan berat badan berlebih. Sejumlah gejala umum dari hernia femoralis antara lain:
- Munculnya benjolan pada paha atas bagian dalam.
- Nyeri pada selangkangan saat berdiri, batuk, atau berolahraga.
- Mual dan muntah.
- Nyeri pada perut.
3. Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis adalah kondisi ketika keluarnya sebagian usus atau jaringan melalui dinding otot di dekat pusar. Hernia umbilikalis kerap dialami oleh bayi karena lubang pada tali pusatnya belum menutup dengan sempurna. Gejala umum dari hernia umbilikalis antara lain:
- Sembelit.
- Demam.
- Muntah.
- Perut terasa penuh.
- Pusar menonjol dan berwarna kemerahan.
- Perut terasa penuh dan nyeri saat ditekan.
4. Hernia Insisional
Hernia insisional merupakan kondisi ketika sebagian usus atau jaringan lunak lainnya menembus dinding otot yang terdapat bekas luka operasi perut. Hernia insisional dapat menimbulkan gejala berupa:
- Sembelit.
- Munculnya benjolan di sekitar bekas luka operasi.
- Nyeri di sekitar benjolan.
- Demam.
- Mual dan muntah.
5. Hernia Hiatus
Hernia hiatus atau hernia diafragma merupakan kondisi ketika sebagian lambung masuk melalui diafragma yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Penderita hernia hiatus umumnya akan mengeluhkan beberapa gejala berikut:
- Sensasi perih, panas, dan nyeri pada ulu hati (heartburn).
- Kesulitan menelan.
- Asam lambung naik.
- Sesak napas.
- Nyeri pada perut.
- Tinja berwarna kehitaman.
6. Hernia Diafragma Kongenital
Hernia diafragma kongenital atau congenital diaphragmatic hernia adalah jenis hernia bawaan lahir karena rusaknya diafragma yang menyebabkan organ abdomen janin masuk ke dalam rongga dada. Sejumlah gejala hernia diafragma kongenital di antaranya:
- Kesulitan bernapas.
- Laju pernapasan sangat cepat (takipnea).
- Jantung berdetak sangat cepat (takikardia).
- Kulit berwarna kebiruan.
7. Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik adalah kondisi ketika sebagian usus menembus dinding perut bagian atas. Berikut adalah gejala umum dari hernia epigastrik.
- Munculnya benjolan di atas pusar.
- Nyeri dan sensasi seperti terbakar pada benjolan.
- Nyeri pada perut ketika membungkuk, batuk, atau mengangkat beban.
8. Hernia Spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menembus jaringan ikat (spigelian fascia) yang berada pada bagian luar otot rektus abdominis (otot yang terdapat pada tulang rusuk hingga tulang panggul). Gejala umum dari hernia spigelian adalah:
- Munculnya benjolan pada bagian bawah atau samping pusar.
- Sembelit.
- Nyeri pada perut, terutama saat sedang buang air besar, mengangkat beban berat, atau berolahraga.
Diagnosis Hernia
Langkah awal yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis hernia adalah dengan wawancara medis serta pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan hernia yang dialami oleh pasien. Adapun sejumlah pemeriksaan penunjang yang dilakukan dalam mendiagnosis hernia adalah sebagai berikut:
- Rontgen.
- USG perut.
- Endoskopi.
- CT Scan.
- Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Cara Mengobati Hernia
Dokter akan menentukan metode pengobatan hernia berdasarkan tingkat keparahannya. Jika tergolong ringan, dokter dapat mengembalikan organ yang menonjol dengan jari tangan (reduksi).
Sementara itu, untuk menangani kasus hernia yang parah, dokter akan melakukan tindakan operasi guna mengembalikan organ dalam ke tempat semula. Adapun sejumlah tindakan operasi yang umum dilakukan untuk menangani hernia adalah sebagai berikut:
- Laparoskopi, yaitu prosedur pembedahan dengan membuat sayatan kecil di sekitar pusar.
- Laparotomi, yaitu prosedur pembedahan dengan membuat sayatan pada perut.
Cara Mencegah Hernia
Cara utama yang dapat dilakukan untuk mencegah hernia adalah dengan menghindari faktor risikonya, seperti:
- Hindari mengangkat beban berat berlebih.
- Jaga berat badan ideal.
- Olahraga secara rutin.
- Segera periksakan diri ke dokter apabila mengidap batuk yang tidak kunjung sembuh.
- Konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah terjadinya sembelit.