7 Cara Mengatasi Anak Muntah dengan Tepat

Cara Mengatasi Anak Muntah dengan Tepat – Tak jarang orang tua terasa panik, khawatir, dan bingung disaat anak mengalami muntah. Hal pertama yang wajib dipahami didalam cara menangani anak muntah adalah mencari mengetahui aspek yang jika membuat anak muntah dan juga menghambat sehingga muntahan tidak membuat masalah jalan nafas atau tersedak.

Muntah pada anak sering kali pertanda ada infeksi dan masalah kesehatan tertentu. Lantas, bagaimana cara menangani anak muntah yang bisa ditunaikan orang tua di rumah? Simak selengkapnya di sini.

Baca Juga: Inilah 7 Manfaat Kolagen untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan

Penyebab Anak Muntah

Meski dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter, terdapat sejumlah kondisi yang kerap menjadi penyebab anak muntah.

1. Alergi Makanan

Muntah bisa menandakan bahwa anak alergi terhadap makanan tertentu, misalnya makanan laut, kacang-kacangan, telur, atau susu sapi. Gejala alergi dapat juga disertai dengan gatal-gatal, bibir bengkak, atau kesulitan bernapas.

2. Keracunan Makanan

Selain alergi makanan, keracunan makanan sering kali juga menyebabkan anak muntah. Keracunan dapat dipicu oleh makanan yang tidak higienis, tidak dimasak sampai matang, dan cara penyimpanan yang kurang tepat. Muntah akibat keracunan makanan umumnya terjadi beberapa jam setelah konsumsi makanan tersebut.

3. Radang Usus Buntu

Radang usus buntu atau apendisitis dapat menimbulkan gejala berupa demam, nyeri perut ulu hati, dan muntah. Nyeri akibat apendisitis dapat bertambah parah dan berpindah ke bagian perut sebelah kanan bawah. Apendisitis termasuk dalam kondisi darurat yang harus segera ditangani.

Cara Mengatasi Anak Muntah

Anak muntah-muntah tentu membuat para orang tua khawatir. Namun, usahakan untuk bersikap tenang agar tidak menciptakan kepanikan pada si kecil. Berikut beberapa cara mengatasi muntah pada anak yang bisa Anda terapkan.

1. Bersikap Tenang

Ketika anak sedang muntah, pastikan Anda tetap tenang agar tidak memperburuk keadaan. Di mana rasa panik cenderung membuat seseorang mengambil langkah yang kurang tepat.

2. Biarkan Anak Muntah Sampai Selesai

Cara mengatasi anak muntah yang benar adalah membiarkan ia muntah sampai selesai. Jika perlu, Anda bisa membantu menundukkan kepalanya, mengusap-usap punggungnya, dan mengikat rambutnya agar tidak terkena cairan. Hindari memaksa anak untuk menahan muntah karena hal tersebut dapat membuat perutnya tidak nyaman. bonus new member

Pastikan pula anak muntah dalam posisi duduk dengan kepala sedikit menunduk untuk mencegah makanan masuk kembali ke tenggorokan yang dapat menyebabkan anak tersedak.

3. Mencukupi Kebutuhan Cairan Anak

Penanganan anak muntah yang tak kalah penting adalah memastikan anak tidak dehidrasi. Anda bisa memberikan air mineral untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah. Jika kondisi anak sudah membaik dan sudah tidak muntah selama 3–4 jam, Anda bisa memberikan lebih banyak cairan secara perlahan.

4. Memberikan Oralit

Memberikan cairan oralit juga menjadi salah satu cara mengatasi anak muntah agar tidak dehidrasi. Anda bisa membuat oralit sendiri dengan mencampurkan air dengan gula dan garam atau dengan menggunakan oralit kemasan yang tersedia di apotek.

Larutan ini bermanfaat menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang akibat muntah serta kepekatannya dapat membantu mengurangi frekuensi muntah. Namun, ada baiknya apabila Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan oralit pada anak.

5. Memberikan Minuman Jahe Hangat

Cara mengatasi anak muntah karena masuk angin bisa dilakukan dengan memberinya minuman jahe hangat. Sejak dahulu, jahe telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi muntah. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengonsumsi jahe untuk anak secara tepat.

6. Biarkan Anak Istirahat

Setelah berhenti muntah, biarkan anak beristirahat dengan cukup. Pasalnya, tidur dapat membantu lambung menyelesaikan proses pencernaan makanan. Hasilnya, rasa mual dan muntah pada anak bisa mereda. Batasi kegiatan bermain anak untuk sementara waktu sampai pulih sepenuhnya.

7. Berkonsultasi dengan Dokter Anak

Orang tua disarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit apabila anak mengalami muntah disertai beberapa gejala berikut:

  • Muntah disertai darah. Apabila terdapat darah pada muntahan anak atau muntah berwarna kehitaman, segera periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan dengan tepat.
  • Muntah disertai nyeri perut hebat. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala radang usus buntu, terlebih jika anak merasakan nyeri di perut sebelah kanan.
  • Muntah tidak kunjung berhenti. Jika anak terus memuntahkan setiap makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh, anak bisa mengalami dehidrasi hebat dan membutuhkan penanganan medis dengan segera.

Itulah sejumlah cara mengatasi anak muntah yang bisa Anda terapkan di rumah. Umumnya, muntah pada anak tidak membahayakan.