Gejala dan Penyebab Penyakit Kista

Gejala dan Penyebab Penyakit Kista – Kista adalah sebuah kantung yang terbentuk dari jaringan membran dan berisiko cairan, udara, semisolid, hingga zat lainnya. Kista dapat muncul pada beberapa bagian tubuh hingga dibawah kulit. Kista dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Pengidap pun dapat mempercepat proses penyembuhan dengan penggunaan kompres hangat. Namun jangan mencoba memecahkannya, karena toto sgp dapat menyebabkan infeksi. Bila kista tidak hilang, kunjungi dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan medis. Dokter dapat menghilangkan kista dengan beberapa metode berikut:

  • Pengangkatan melalui operasi, bila aspirasi tidak berhasil.
  • Menyuntikkan kortikosteroid, guna mengurangi radang.
  • Menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan (aspirasi) cairan.

Gejala Kista

Gejala utamanya adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki. Namun, beberapa tumbuh di bagian tubuh dalam sehingga perkembangan benjolan tidak dapat dirasakan dengan baik, seperti pada payudara hingga ovarium.  Kista memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sangat lambat. Selain itu, ia juga tidak menyebabkan rasa nyeri pada pengidapnya, kecuali jika mengalami infeksi. Berikut ini tanda kista mengalami infeksi:

  • Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Kemerahan di kulit sekitar area.
  • Infeksi yang memicu nyeri.
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.

Selain infeksi, kondisi ini juga dapat menyebabkan idn live togel rasa tidak nyaman. Ketika ukuran kista sangat besar, ia bisa menimpa saraf atau pembuluh darah, tumbuh pada area yang sensitif, hingga memengaruhi fungsi organ tubuh.

Penyebab Kista

Berikut ini hal-hal yang dapat memicu atau memperparah kista:

  • Kondisi genetik.
  • Tumor.
  • Infeksi.
  • Kelainan pada perkembangan embrio.
  • Cacat pada sel.
  • Kondisi inflamasi kronis.
  • Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
  • Parasit.
  • Cedera.

Diagnosis Kista

Sebelum menegakkan diagnosis kista, dokter dapat melakukan wawancara medis (anamnesis) dengan pasien untuk mengetahui keluhan serta riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan.  Umumnya, diagnosis kista dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik pada benjolan tersebut. Namun, untuk mengonfirmasi diagnosis kista dengan lebih akurat, terdapat sejumlah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, yaitu:

Pemindaian, seperti CT scan, USG, atau MRI jika kista tidak dapat dilihat atau diraba secara fisik dan tumbuh di dalam organ tubuh. Prosedur pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi isi benjolan serta mengonfirmasi apakah kista bersifat ganas atau jinak. Biopsi, yaitu prosedur pengambilan sampel jaringan pada benjolan kista untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk mendapatkan diagnosis yang paling akurat.