5 Penyakit Penyebab Tumor Colli – Tumor colli merupakan istilah yang digunakan untuk kondisi ketika terjadi pembengkakan atau pembesaran di leher. Kondisi ini bisa dipicu oleh berbagai faktor.
Sebagian besar umumnya memang tidak berbahaya dan tidak menimbulkan kanker. Namun, benjolan di leher juga bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.
Pertanyaannya, apa saja sih penyebab dan gejala tumor colli yang perlu diwaspadai?
Kenali Gejala Tumor Colli
Tumor colli muncul ketika adanya benjolan yang tumbuh di leher. Ukurannya bisa sangat kecil dan tidak terlihat, bisa juga berukuran besar dan terlihat. Benjolan di leher memang relatif tidak berbahaya.
Namun, gejala tertentu bisa mengindikasikan bahwa terdapat risiko kanker yang mengintai, berikut adalah gejalanya:
- Benjolan di leher tidak hilang setelah dua hingga tiga minggu.
- Benjolan semakin besar.
- Benjolan menjadi lebih kecil kecil tetapi tidak sepenuhnya hilang.
- Perubahan suara.
- Rasa sakit saat menelan.
- Gangguan pendengaran atau nyeri di telinga pada sisi yang terdapat benjolan.
- Nyeri leher atau tenggorokan.
- Penurunan berat badan.
- Hidung tersumbat di salah satu sisi hidung dan kesulitan bernapas.
- Pendarahan dari hidung dan rongga mulut.
- Batuk berdarah.
Baca Juga: Penting Bagi Wanita Perlu Tahu Ciri-Ciri Kanker Serviks Ini
Berbagai Penyebab Tumor Colli
Ada berbagai kondisi kesehatan yang menyebabkan tumor colli. Dari kondisi kesehatan yang ringan seperti kista, sampai yang serius seperti kanker. Berikut adalah beberapa contoh penyakit yang menyebabkan tumor colli:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Salah satu alasan paling umum munculnya benjolan di leher adalah karena pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening bisa ditemukan di leher, wajah, ketiak, dada, perut, dan selangkangan.
Cairan yang disebut getah bening mengandung sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melawan infeksi akibat bakteri, kuman, dan virus. Cairan ini mengalir melalui sistem limfatik.
Ketika terjadi infeksi, maka kelenjar getah bening bisa membesar dan membengkak. Hal ini disebabkan karena kelenjar getah bening membantu untuk membersihkan tubuh dari penyakit. Saat kondisi tubuh sudah lebih baik, maka ukurannya akan kembali seperti semula.
2. Kista
Benjolan di leher bisa juga merupakan tanda penyakit kista. Kista adalah kantung jaringan yang berisi cairan. Kista dapat terbentuk hampir di area tubuh manapun. Benjolan ini biasanya tidak padat dan terasa lunak.
Sering kali kista bersifat jinak dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, bergantung pada ukuran dan lokasinya, ada juga kista yang harus dihilangkan dengan operasi.
3. Gondok
Gondok adalah benjolan pada kelenjar tiroid yang membesar. Biasanya muncul di bagian depan leher dan seringkali hanya di satu sisi. Gondok sering menunjukan adanya masalah dengan fungsi tiroid, tetapi penyakit ini juga dapat muncul jika fungsi tiroid bekerja dengan normal.
Penyakit ini bisa ditangani dengan obat-obatan. Jika gondok disebabkan karena terlalu sedikit hormon tiroid maka diobati dengan synthroid (levothyroxine), tetapi jika disebabkan terlalu banyak hormon tiroid maka diobati dengan yodium radioaktif.
4. Lipoma
Lipoma ditandai dengan adanya benjolan jinak yang berisi lemak. Lipoma tidak bersifat kanker, tetapi mungkin harus diangkat melalui pembedahan bergantung pada ukuran dan area munculnya lipoma. Orang yang pernah mengidap lipoma atau memiliki riwayat keluarga lipoma, mungkin lebih berpotensi mengidap penyakit ini kembali.
5. Kanker
Sel kanker adalah sel yang bermutasi dengan cepat dan bisa sangat sulit untuk dihentikan. Benjolan kanker umumnya ditemukan di payudara, testis, atau kelenjar getah bening.
Menurut American Cancer Society, benjolan yang berisi cairan dan mudah digulung di jari lebih kecil kemungkinannya menjadi kanker, dibandingkan benjolan yang keras, tidak beraturan, berakar, dan tidak terasa nyeri.
Tumor colli atau pembengkakan di leher bisa terjadi pada siapa saja, dan tidak selalu menunjukan gejala penyakit serius. Namun.,jika kamu merasakan gejala tumor colli, terlebih yang berisiko kanker, maka segeralah tanyakan ke dokter.