Buntut Flexing Anak Kapolda Kalsel DPR Ini Bisa Jadi Rafael Alun Jilid 2
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan aksi pamer kemewahan slot garansi kekalahan atau ‘flexing’ yang dilakukan oleh Ghazyendha Aditya Pratama, putra Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Polisi Rosyanto Yudha Hermawan. Perilaku ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mendesak Kapolri untuk menegur Kapolda Kalsel terkait tindakan anaknya.
Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula dari unggahan foto-foto perayaan ulang tahun slot deposit qris 5000 Irjen Rosyanto yang dibagikan oleh Ghazyendha di media sosial. Perayaan tersebut tampak mewah dan langsung menuai kritik dari netizen. Selain itu, Ghazyendha juga sering memamerkan gaya hidup mewah lainnya, seperti naik jet pribadi, mengenakan barang-barang branded, dan berbelanja dengan total mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Reaksi DPR dan Desakan Teguran
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdullah, menilai tindakan tersebut tidak pantas dan memalukan. Ia menegaskan bahwa pejabat polisi seharusnya dapat mengatur keluarganya agar tidak memamerkan kekayaan di ruang publik. Abdullah mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan teguran keras kepada Kapolda Kalsel terkait perilaku anaknya.
Senada dengan itu, anggota Komisi III DPR Fraksi Nasdem, Rudianto Lallo, menyatakan bahwa publik akan membandingkan harta kekayaan yang dipamerkan dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik pejabat terkait. Ia menekankan pentingnya pejabat dan keluarganya untuk hidup sederhana, terutama di tengah kondisi negara yang sedang melakukan efisiensi anggaran.
Pentingnya Etika dan Keteladanan Pejabat Publik
Kasus ini menyoroti pentingnya etika dan keteladanan bagi pejabat publik dan keluarganya. Sebagai pelayan masyarakat yang digaji dari pajak rakyat, pejabat dan keluarganya diharapkan menunjukkan sikap sederhana dan tidak memamerkan kekayaan yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Perilaku pamer kemewahan tidak hanya merusak citra institusi, tetapi juga menurunkan kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum.
Langkah yang Diharapkan
Masyarakat berharap agar Kapolri mengambil tindakan tegas terhadap pejabat yang keluarganya terlibat dalam aksi pamer kemewahan. Tindakan ini penting untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Selain itu, diperlukan sosialisasi dan penegakan kode etik yang lebih ketat bagi pejabat dan keluarganya untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Dengan adanya perhatian dan tindakan serius dari pihak berwenang, diharapkan kasus seperti ini tidak terulang, dan pejabat publik beserta keluarganya dapat menjadi teladan yang baik bagi masyarakat.